“ Metode Pembentukan Akhlaq
Terhadap Anak Usia Dini “
A. Pengertian Pendidikan Akhlaq
Pendidikan Akhlak Adalah usaha sadar dan
tidak sadar yang dilakukan oleh seorang pendidik untuk membentuk tabiat yang
baik pada seorang anak didik sehingga terbentuk manusia yang taat kepada Allah.
Pembentukan tabiat ini dilakukan oleh pendidik secara kontinue dengan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.
B. Anak Usia Dini
Usia dini adalah
kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi
motorik halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan
emosi, dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta
agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan anak. Berdasarkan Undang-Undang No.20 Tahun 2003, yang dimaksud
dengan anak usia dini adalah kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun. Dan
berdasarkan para pakar pendidikan anak, yaitu kelompok manusia yang berusia 8-9
tahun.
C. Pendidikan Akhlaq Untuk Anak Usia Dini
Di dalam Al-Qur’an
telah ada dasar-dasar pendidikan akhlak anak yang jelas mengenai pendidikan
akhlak pada anak-anak yang terdapat di dalam surat Luqman :
1. Akhlak kepada Allah SWT terdapat Q..S.
31/Luqman : 13 :
وَاِذْقَالَ لُقْمنَ لاِبْنِه وَهُوَبَعِظُه
يبُنَيَّ لاَتُشْرِكْ بِاللهِ ط إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ.
“ Dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anaknya di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai
anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar” . (Q.S. Luqman : 13)
Berdasarkan ayat tersebut di atas mengisyaratkan
bagaimana seharusnya para orang tua mendidik anaknya untuk mengesakan
penciptanya dan memegang prinsip tauhid dengan tidak menyekutukan Tuhannya,
kemudian anak-anak hendaklah diajarkan untuk mengerjakan shalat, sehingga
terbentuk manusia yang senantiasa mengingat dan kontak dengan penciptanya,
seperti disebutkan dalam Q.S. 31/Luqman : 17 :
يبُنَيَّ اَقِمِ الصَّلوةَ وَأْمُرْ
بِالْمَعْرُوْفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلى مَا اَصَابَكَ ط
اِنَّ ذلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلاُمُوْرِ.
“ Hai anakku,
dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah
(mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa
kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh
Allah). (Q.S. Luqman : 17)
2. Akhlak Kepada Orang Tua
Dalam Q.S. 31/Luqman :
14
وَوَ صَّيْنَا
اْلاِنْسنَ بِولِدَيْهِ. حَمَلَتْهُ اُمُّه وَهْنًا عَلى وَهْنٍ وَّفِصلُهُ فِى
عَا مَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لىِ وَلِولِدَيْكَ ط اِلَىَّ الْمَصِيْرُ.
“ Dan Kami perintahkan
kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah
kembalimu. (Q.S. Luqman : 14)
Berdasarkan ayat di atas menjelaskan bahwasannya Islam
mendidik anak-anak selalu berbuat baik terhadap orang tua sebagai rasa
berterima kasih atas perhatian, kasih sayang dan semua yang telah mereka
lakukan untuk anaknya. Bahkan perintah untuk bersyukur kepada Allah.
3. Akhlak Kepada Diri Sendiri
Dalam Q.S. 31/Luqman : 19 :
وَاقْصِدْ فىِْ مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْ
تِكَط اِنَّ اَنْكَرَ اْلاَ صْوتِ لَصَوْتُ الْحَمِيْرِ.
“ Dan sederhanakanlah
kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai”.
(Q.S. Luqman : 14)
Berdasarkan ayat di atas dapat dipahami bahwasannya
dilarang berjalan dengan congkak dan Allah SWT memerintahkan untuk sederhana
dalam berjalan, dengan tidak menghempaskan tenaga dalam bergaya, tidak
melenggak lenggok, tidak memanjangkan leher karena angkuh, akan tetapi berjalan
dengan sederhana, langkah sopan dan tegap, memelankan suara adalah budi yang
luhur. Percaya diri dan tenang karena berbicara jujur. Suara lantang dalam
berbicara adalah termasuk perangai yang buruk.
4. Akhlak Kepada Orang Lain
Dalam Q.S. 31/Luqman :
18 :
وَلاَ تُصَعِّرْ خَدَّكَ الِنَّاِس وَلاَ
تَمْشِ فِى اْلاَرْضِ مَرَحًاط اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ كُلُّ
مُخْتَالٍ فَحُوْرٍ.
“ Dan jangnalah kamu memalingkan mukamu dan manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri”. (Q.S. Luqman : 18)
Kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat,
anak-anak haruslah dididik untuk tidak bersikap acuh terhadap sesama, sombong
atas mereka dan berjalan di muka dan menghargai orang lain, karena bersikap
acuh tak acuh tidak disukai oleh Allah dan dibenci manusia.
Demikianlah, Allah memberikan contoh
kongkrit dalam mendidik akhlak anak-anak, di mana jika setiap orang tua dapat
melaksanakan dengan baik dan benar, maka anak-anak mereka akan tumbuh menjadi
manusia yang berakhlak mulia dan luhur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar